DH Future Fest

Satu Hari Menjelajahi Masa Depan

Icha Nur Octavianissa

3/13/20252 min read

Bandung, (23/2) - Langit pagi di Pondok Pesantren Daarul Haliim tampak cerah saat para santri berbondong-bondong menuju dormitory, tempat diadakannya ‘DEHA Future Fest’. Suasana penuh semangat terasa di setiap sudut ruangan, wajah-wajah penasaran menanti ilmu dan pengalaman yang akan mereka dapatkan di hari itu. Acara yang mungkin sudah mereka tunggu-tunggu lamanya. Gagasan dari para alumni yang tidak sekadar menjadi ajang kumpul-kumpul, tetapi sebuah kesempatan berharga bagi para santri untuk belajar bersama. Kekhawatiran tentang studi di perguruan tinggi, beasiswa, fase khidmat, hingga tantangan di dunia akademik menjadi pembahasan utama dalam festival ini.

Di awal acara, Ustadz Dede Badruzaman memberikan sambutan penuh makna. Dengan nada hangat, beliau menegaskan betapa pentingnya persiapan yang matang bagi santri yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Para santri menyimak dengan saksama, menyerap setiap pesan yang disampaikan.

Sesi pertama dimulai dengan tema "How to Know Yourself" yang dibawakan oleh Tim Satu Persen. Dengan gaya interaktif, mereka mengajak para santri untuk lebih mengenal diri sendiri, menggali potensi, serta memahami langkah yang tepat untuk menata masa depan. Ruangan dipenuhi diskusi seru, gelak tawa ringan, dan momen refleksi diri yang mendalam.

Memasuki sesi kedua, Kang Ariq, seorang mahasiswa Bimbingan Konseling UPI angkatan 2023, membagikan kisah perjalanannya dalam mendapatkan Beasiswa PBSB (Program Beasiswa Santri Berprestasi). Para santri tampak semakin antusias, mencatat poin-poin penting yang bisa menjadi kunci untuk meraih beasiswa serupa. Beberapa dari mereka ada yang mengajukan pertanyaan, seolah tak ingin melewatkan satu pun informasi berharga.

Namun, puncak acara yang paling dinanti ialah sesi "Alumni Talk". Para alumni berbagi kisah perjuangan dan kultur mereka di perguruan tinggi. Cerita demi cerita mengalir, mulai dari fase khidmat, perjuangan menghadapi tes masuk, tantangan dalam adaptasi di lingkungan perkuliahan, hingga cara mempertahankan nilai-nilai pesantren di dunia luar. Tak hanya itu, sebuah video spesial ditampilkan—rekaman dari para alumni yang saat ini sedang menuntut ilmu di Timur Tengah. Suara mereka yang penuh semangat seakan menyeberangi lautan, membawa pesan bahwa tidak ada batasan bagi santri untuk meraih impian mereka.

Seiring berjalannya waktu, suasana semakin hidup. Para santri yang awalnya hanya mendengarkan mulai ikut berdialog, mengajukan pertanyaan, dan berdiskusi dengan para alumni. Tidak ada lagi rasa canggung, hanya ada kehangatan dalam berbagi ilmu dan pengalaman. Di benak mereka kini tersimpan harapan baru— bahwa mereka memiliki potensi besar untuk menggapai setiap cita-cita dan memaksimalkan potensinya. Mematangkan diri terutama ketika berada di fase khidmat. Dengan bekal ilmu, tekad, dan do’a, mereka siap menjelajahi masa depan yang lebih cerah.

Saat acara mendekati penghujungnya, satu harapan besar muncul dari para alumni: agar ‘DEHA Future Fest’ bisa menjadi agenda tahunan. Bukan sekadar sebagai ajang berbagi informasi, tetapi juga sebagai wadah bagi santri untuk membangun keberanian, kepercayaan diri, dan kesiapan dalam menapaki masa depan.